Indahnya Bangka Belitung

Indahnya Bangka Belitung

Senin, 22 Agustus 2016

BAHAN BAKAR APA YANG COCOK UNTUK KARIMUN KITA

BAHAN BAKAR APA YANG COCOK UNTUK KARIMUN KITA


Sering sekali pertanyaan ini muncul dalam diskusi di forum2, baik online maupun offline, di kalangan KCI. Artikel ini akan mencoba memberikan pemahaman secara teknis untuk temen2 pengguna Karimun.

Jawaban yang paling mudah adalah, gunakan BBM sesuai dengan spesifikasi mesin. Nah, spesifikasi mesin seperti apa yang harus dilihat, dan teorinya bagaimana?

Seperti diketahui, cara kerja mesin bakar bensin adalah dengan memampatkan campuran BBM dan udara di dalam ruang bakar oleh pergerakan piston ke atas, kemudian campuran bertekanan ini dibakar melalui busi. Ledakan hasil pembakaran ini akan mendorong kembali piston ke bawah yang pada akhirnya akan menghasilkan tenaga/torsi untuk memutar poros engkol

Posisi piston pada saat berada di paling bawah disebut Bottom Dead Center (BDC), atau Titik Mati Bawah (TMB). Sedangkan posisi piston saat berada di paling atas disebut TDC (Top Dead Center), atau Titik Mati Atas (TMA). Perbedaan kompresi/tekanan dalam ruang bakar antara ketika piston berada di posisi TMB dan TMA ini yang disebut sebagai Rasio Kompresi (Compression Ratio/CR). Lihat gambar ilustrasi mengenai posisi piston di TMB dan TMA.
Nah, spesifikasi CR ini lah yang digunakan sebagai parameter penentu bahan bakar apa yang cocok bagi mesin kita. Dalam gambar terlihat bahwa makin tinggi CR akan membutuhkan BBM dengan nilai oktan lebih tinggi pula. 
Perbandingan / Rasio Kompresi Saat Piston di Posisi terbawah (Bottom Dead Center atau Titik Mati Bawah / TMB) dan di posisi teratas (Top Dead Center atau Titik Mati Atas / TMA)

Sehingga bila kita terapkan pada kendaraan Karimun kita, maka dapat dijelaskan bahwa :
  • Karimun Kotak (dengan CR = 8,8:1), hanya membutuhkan BBM jenis Premium (RON 88)
  • Karimun Estilo (dengan CR = 10:1), lebih baik menggunakan BBM jenis Pertalite (RON 90)
  • Karimun New Estilo dan WagonR (dengan CR = 11:1), akan lebih optimal dengan menggunakan BBM jenis Pertamax (RON 92)
 
Korelasi Rasio Kompresi Mesin dan Oktan dari BBM yang dibutuhkan

Korelasi Rasio Kompresi Mesin dari Berbagai Jenis Karimun dan Oktan dari BBM yang Dibutuhkan


BAGAIMANA BILA MENGGUNAKAN BBM DENGAN OKTAN LEBIH RENDAH DARI SPESIFIKASI?

Seperti diketahui, BBM dengan nilai oktan lebih rendah memiliki titik bakar yang lebih rendah pula, dalam arti LEBIH MUDAH TERBAKAR, dibandingkan BBM dengan nilai oktan yang lebih tinggi. Ya, jangan bingung. Premium memang lebih mudah terbakar dibandingkan Pertamax.
Bila misalnya mesin dengan spesifikasi CR tinggi dan spesifikasi oktan BBM juga tinggi (misalnya) RON 92, dan diisi dengan BBM yang memiliki RON 88, maka yang akan terjadi adalah ketika piston sedang dalam langkah pemampatan (bergerak ke atas) maka tekanan dan suhu yang terbentuk di dalam ruang bakar bisa membakar sendiri BBM (karena oktannya rendah sehingga lebih mudah terbakar) bahkan sebelum piston mencapai TMA dan disulut pembakarannya oleh busi. Kejadian BBM terbakar sebelum mencapai TMA ini akan menimbulkan ledakan yang tentunya akan mendorong piston kembali ke bawah pada saat piston dalam perjalanan ke arah atas karena didorong oleh poros engkol. Ledakan ini akan menyebabkan piston bergetar hebat. Gejala ini yang disebut sebagai ‘knocking’, atau yang kita kenal sebagai ‘ngelitik’. Dalam jangka panjang, gejala ngelitik ini bisa merusak piston.


LALU BAGAIMANA BILA MENGGUNAKAN BBM DENGAN OKTAN LEBIH TINGGI DARI SPESIFIKASI?

Ada anggapan bahwa menggunakan BBM dengan oktan lebih tinggi akan lebih baik. Secara teori sebetulnya tidak. Seperti dijelaskan di atas, bahwa BBM dengan oktan lebih tinggi akan memiliki titik bakar lebih tinggi, alias butuh temperatur dan/atau kompresi lebih besar untuk dapat terbakar dengan sempurna. Pendekatan lain adalah dengan menyulut pembakaran lebih awal, daripada menggunakan BBM dengan oktan yang lebih rendah. Oleh karena itu, bila menggunakan BBM dengan oktan yang lebih tinggi dari spesifikasi, akan lebih optimal bila sudut/waktu pengapian DIMAJUKAN (advanced) lebih awal.
Namun memang harus diakui, bahwa BBM dengan oktan tinggi (misalnya Pertamax dan Pertamax Plus), mempunyai tambahan zat aditif yang berfungsi sebagai ‘detergent’ yaitu senyawa pembersih, sehingga akan membantu membersihkan kerak2 hasil pembakaran di ruang bakar. Secara umum, ruang bakar yang bersih akan membuat pembakaran lebih baik.


Demikian sekilas penjelasan mengenai cara pemilihan BBM yang tepat untuk kendaraan kita. Semoga bisa menambah wawasan kita dalam hal teknis otomotif.

Salam Small Car Big Fun…

Pujiyono Wahyuhadi
KCI-1025
KCT-008