Indahnya Bangka Belitung

Indahnya Bangka Belitung

Rabu, 01 Juli 2015

Khasiat Batu Satam / Meteor

Khasiat Batu Meteor


Mungkin hingga saat ini masih banyak orang yang meragukan berbagai macam manfaat dan juga khasiat batu meteor, pasalnya untuk menemukan jenis batuan tersebut memang tidaklah mudah karena merupakan bongkahan atau pecahan meteorid yang yang jatuh dari antariksa dan tidak dapat diprediksikan saat jatuhnya. Sebagian besar orang mungkin memang sudah tidak asing lagi dengan berbagai macam benda yang terdapat diluar angkasa, dan selain macam-macam planet, matahari, bulan, hingga satelit, tentunya diluar angkasa sendiri juga terdapat benda-benda lainnya seperti pecahan atau bongkahan meteorid.
cara mengetahui keaslian batu meteor 

Khasiat Batu Meteor

Dan pecahan atau bongkahan tersebutlah yang biasanya akan jatuh ke berbagai planet yang salah satunya adalah di planet Bumi, bentuknya sendiri beragam dan tidak beraturan baik pada ukuran dan juga beratnya. Dan ternyata, batuan meteorid tersebut juga banyak dicari oleh para kolektor batu permata untuk dijadikan perhiasan seperti salah satunya adalah batu akik atau batu cincin, dan batu meteorid sendiri diketahui masuk pada jenis batuan Quartz yang memiliki tingkat kekerasan hingga 7 skala mohs.
Batu meteorid tersebut juga terhitung langka karena memang tidak dapat ditemukan di dalam perut bumi melainkan dari luar angkasa, dan konon katanya sebagian orang memang meyakini bahwa batu meteor sendiri memiliki cukup banyak manfaat dan juga khasiat bagi penggunanya. Bagi anda yang merasa penasaran dengan kebenaran hal tersebut, maka langsung saja di bawah ini adalah beberapa manfaat dan juga khasiat batu meteor yang dapat kita ketahui bersama

Manfaat Dan Khasiat Batu Meteor

Khasiat dan juga manfaat dari batu meteor yang dapat diketahui adalah konon katanya batu meteor sendiri mampu membangkitkan aura kewibawaan pada penggunanya, selain itu, konon katanya batu meteor tersebut juga dapat membangkitkan aura negatif yang terdapat di tubuh penggunanya.
Sebagian besar manfaat dan juga khasiat batu meteor sendiri memang kerap berhubungan dengan dunia metafisika, seperti dapat menetralisir berbagai aura atau energi negatif pada penggunanya. Dan konon katanya batuan meteorid juga sudah digunakan oleh para leluhur dari semenjak dahulu kala untuk membuat berbagai macam senjata.
Dan khasiat batu meteor lainnya yang dapat diketahui adalah kabarnya batuan meteorid tersebut juga dapat membantu meningkatkan stamina dan juga energi pada penggunanya, dan jika penggunanya laki-laki maka dipercaya mampu meningkatkan stamina serta gairah seksualnya.


sumber : http://pencintabatu.com/khasiat-batu-meteor.html

Cara Mengetahui Keaslian Batu Meteor Satam


Cara mengetahui keaslian batu meteor Satam sebenarnya bukanlah merupakan hal yang sulit untuk dilakukan, namun mungkin memang anda sendiri juga akan di tuntut terlebih dahulu untuk dapat mengenal lebih jauh apa itu batu satam atau yang dikenal juga sebagai salah satu jenis batu meteor. Batu meteor satam ini awalnya diketahui berasal dari Pulau Belitung yang masuk pada kawasan Povinsi Sumatera, karena konon katanya pada ribuan tahun silam pulau tersebut pernah dihujani benda langit atau meteor dalam jumlah yang tidak sedikit.

Cara Mengetahui Keaslian Batu Meteor Satam

Sehinga akhirnya seiring dengan berjalannya waktu batu meteor tersebut pun tertimbun di dalam bumi dan akhirnya banyak ditemukan oleh para penambang timah yang berada di pulau tersebut, jenis batuan ini memang merupakan jenis batuan yang terhitung langka sekalipun bentuknya terkadang dapat dikatakan tidak beraturan. Namun batu meteor satam yang asli diketahui memiliki nilai jual yang cukup tinggi karena faktor kelangkaannya tersebut, maka dari itulah bgi anda yang tertarik dengan jenis batu meteor tersebut hendaknya dapat mengetahui berbagai macam cara mengetahui keaslian batu meteor Satam.

Cara Mengetahui Keaslian Batu Meteor Satam

Cara mengetahui keaslian batu meteor Satam pertama yang dapat dilakukan adalah dengan memperhatikan karakter dari batu meteror tersebut terlebih dahulu, karena diketahui bahwa batu meteor satam yang asli akan berwarna hitam mengkilat dan juga diketahui mengandung kadar minyak yang cukup tinggi. Selain itu, batu meteor satam yang asli juga diketahui jarang ada yang licin atau rata karena selalu memiliki guratan halus dan juga kasar, dan jika berbicara mengenai bentuk, maka diketahui bahwa bentuknya sendiri memang bermacam-macam.
Diketahui juga bahwa batu satam yag asli hingga saat ini hanya memiliki dimensi paling besar hingga sekitr 15cm, itupun diketahui akan memiliki perbandingan 1:1000, maka dari itulah jika sebuah batu meteor satam berukuran panjang lebih dari 15cm maka sudah tentu keasliannya patut dipertanyakan. Dan jika diberikan cahaya dari bawah, di bagian batu meteor satam yang tipis biasanya akan memancarkan warna cokelat seperti cincau, dan jika tidak diberikan cahaya maka batu meteor tersebut akan berwarna hitam pekat seperti arang namun mengkilat.
Demikian di atas tadi adalah sedikit ulasan mengenai beberapa cara mengetahui keaslian batu meteor Satam yang telah kita ketahui bersama, semoga sedikit informasi di atas dapat membantu serta dapat bermanfaat untuk anda semuanya.
 Baca Juga Khasiat Batu Satam / Meteor



sumber : http://pencintabatu.com/cara-mengetahui-keaslian-batu-meteor-satam.html

Cerita tentang SATAM

Si Hitam, Batu Satam. Armagedon Baru (Indosiar.com)


Batu Satam Antik
Batu Satam Antik / motif lapadz ALLAH dan MUHAMMAD
***
Indosiar.com Nah, hasil tabrakan meteor dengan bumi itu, rupanya menjadi serpihan-serpihan yang berkilauan bagaikan batu kaca, yang menyebar ke segala penjuru permukaan bumi seperti di Indonesia di Pulau Belitung, didekat Solo dan negara-negara lain seperti Australia, Cekoslavia, dan Arab. Salah satu batu berkilauan itu dikenal dengan nama Batu Satam, yang hanya dapat ditemui di Pulau Belitung. Batu langka berwarna hitam dengan urat-uratnya yang khas, menjadi daya tarik tersendiri jika kita berkunjung ke pulau penghasil timah itu.
Batu satam ini mungkin hanya satu-satunya yang ada didunia. Di Pulau Belitung sendiri, tidak mudah untuk mendapatkan batu satam, apalagi untuk dijadikan kerajinan. Biasanya para perajin mendapatkan batu satam dari para penambang timah darat, yang menemukan satam ini secara kebetulan dari perut bumi dengan kedalaman 50 meter.
Mereka pun menemukannya secara tak sengaja, terbawa oleh pipa pompa penghisap air yang diarahkan ke sakan yaitu tempat untuk memisahkan pasir dan timah.
Istilah satam diambil dari bahasa warga keturunan Cina yang berada di Pulau Belitung.
SA yang artinya pasir, sedangkan TAM artinya empedu. Jadi satam berarti empedu pasir.
Sementara warga pribumi Belitung sendiri mengartikan satam adalah Batu hitam.
Namun berdasarkan keterangan dari buku De Ontwikkling Van Het Eiland Billiton-Maatschappij karangan Door J.C. Mollema yang diterbitkan S. Gravenhage, Martinus Nijhoff 1992, menuliskan seorang berkebangsaan Belanda yang bernama Ir. N Wing Easton dari Akademi Amesterdam di Belanda menamakan bebatuan meteor ini dengan istilah Billitonite yang artinya batu dari Pulau Belitung.
Di kalangan masyarakat Belitung sendiri, batu satam ini dipercaya mempunyai kekuatan magis sebagai penangkal penolak racun dan unsur makhluk-gaib. Namun bagi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Timah ini, selalu menyempatkan diri membeli batu satam ini sebagai cendramata khas Pulau Belitung, yang dijadikan kalung, giwang, bros, cincin, tasbih, tongkat komando dan sebagainya, yang dikenal dengan istilah Kerajinan Satam.
Salah seorang perajinan batu satam itu adalah Firman Zulkarnain, yang biasa dipanggil Firman Satam. Pria kelahiran Pulau Belitung yang tinggal di Desa Pangkalalang Tanjungpandan ini, telah menekuni usaha kerajinan batu satam selama 19 tahun.
Bahkan dengan kerajinan batu satamnya, Firman berhasil membawa nama Pulau Belitung ke ajang pameran-pamera nasional maupun internasional. Berbagai penghargaan juga telah diterimanya. Salah satunya adalah Asean Development Citra Award 2007-2008, yang dianugerahi oleh Asean programme Consultant Indonesia Consortium.
Meski tanpa dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung, Firman tetap mempromosikan souvenir khas dari kelahirannya itu, seperti di Jakarta Fair 2008. Menurut Firman, para pengunjung sangat antusias untuk membeli ataupun sekedar melihat-lihat kerajinan satam yang dijual mulai dari harga 100 ribu sampai satu juta rupiah (harga promo tersebut hanya saat pameran).
Sayangnya, oleh orang-orang tak bertanggung jawab, banyak banyak dijual batu satam yang palsu, demi mendapatkan keuntungan semata. Untuk mengetahui satam yang asli, letakkan telapak tangan Anda diatas satam, jika terasa ada medan energi, itulah Satam yang asli.(Arizal Wahyudi/Ijs)
http://www.indosiar.com/news/sapa/74199/armageddon-di-pulau-belitung

Satam, Batu Alam Berusia Jutaan Tahun (Liputan 6 SCTV)


Satam, Batu Alam Berusia Jutaan Tahun



Batu Satam
Batu Satam
Liputan6.com, Bangka Belitung: Ada oleh-oleh khas berupa bebatuan yang dapat diboyong jika bertandang ke Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung. Batu Satam namanya. Batu unik berwarna hitam dengan urat-uratnya yang khas itu konon adalah hasil proses alam atas reaksi tabrakan meteor dengan lapisan bumi yang mengandung timah tinggi jutaan tahun silam.
Seorang kolektor batu satam Burhan menuturkan batu tersebut tak bisa dicari. Batu satam hanya bisa ditemukan secara tak sengaja ketika menambang timah. “Cara mendapatkannya agak misterius,” jelas Burhan saat ditemui SCTV, belum lama ini.
Batu satam bisa dibeli di sejumlah toko emas di Tanjung Pandan dengan harga sekitar Rp 75 ribu (red : Harga ini pada April 2007 dan saat ini telah melonjak tajam karena sangat langka) untuk batu seukuran kuku ibu jari. Selain untuk perhiasan, batu ini diyakini “berkhasiat” sebagai obat dan mampu menjaga pemakainya dari hal-hal gaib.
Terlepas dari hal-hal itu, batu satam menjadi komoditas pasar yang menggiurkan. Banyak orang luar Belitung berburu batu ini. Keunikan dan mitos batu ini kian menarik dengan kelangkaannya. Bahkan konon batu satam atau billitonite stone hanya terdapat di lima wilayah di dunia.(TOZ)
http://www.liputan6.com/daerah/?id=139958

Batu Satam, Empedu Pasir dari Belitung nan Unik (CBN.NET)

Posted by batuantik pada 15 November 2008
Batu Satam, Empedu Pasir dari Belitung nan Unik
Hobbies Fri, 30 Dec 2005 09:59:00 WIB Batu hitam dari langit. Itu lah penjelasan singkat tentang batu satam. Memiliki kekuatan magis, batu ini bisa dibentuk menjadi berbagai macam aksesoris nan unik dan indah.

Di sebuah rumah sederhana disalah satu sudut kota Tanjung Pandan, Belitung, Firman Zulkarnaen (50), pengrajin batu Satam, terlihat sedang bekerja seorang diri. Dengan ketekunan dan ketelitiannya, batu yang dikenal dengan nama ilmiah Billitonites itu dibentuknya menjadi berbagai aksesoris seperti cincin, giwang, kalung, batu tasbih hingga mata untuk tongkat komando.

Batu satam yang berasal dari bahasa Cina yang berarti empedu pasir memang berasal dari meteor. Walaupun telah bergesekan dengan atmosfir bumi, batu-batu ini kemudian jatuh ke beberapa belahan bumi, seperti Arab, Australia, daerah sekitar Solo (Jawa Tengah), dan Pulau Belitung.

Berdasarkan penelitian dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Batu Bara, Departmen Sumber Daya Mineral, dalam batu Satam ditemukan kandungan unsur kimia seperti SiO2, A12O3, unsur kimia tak terdeteksi seperti MgO dan K2O. Batu berwarna hitam ini memiliki ukiran-ukiran indah akibat proses alam, tergesek oleh air tanah di kedalaman 50 m dan ditemukan secara tidak sengaja dalam kegiatan penambangan timah.

Batu yang dirasakan punya kekuatan “magis” ini memang memancarkan suatu energi. Saat bersama rombongan press tour mengunjungi Belitung, Travel Club menyaksikan sendiri Pak Firman mendemonstrasikan kemampuan batu tersebut. Batu ini dapat memberi info, meramal, mencari sendiri jenis batu dengan bantuan tabel batu 4 khalifah peninggalan orang tua Pak Firman.

Dengan digantungkan pada sebuah palang kayu yang kemudian ditahan menggunakan tangan Pak Firman, maka batu tersebut akan bergerak sendiri sesuai pertanyaan yang diajukan seperti yang mana Bapak A…atau berputar ke arah sebaliknya jika diminta. Bahkan batu Satam itu juga bisa mengetahui dari jenis batu apa cincin yang sedang dipakai oleh seseorang. “Tapi ingat, apa yang Anda sekalian lihat itu, semuanya adalah atas kehendak Yang Maha Kuasa,” pesan Pak Firman.

Selain sebagai pengrajin, Pak Firman sekaligus juga memasarkan hasil kreasinya dibantu istrinya Rodiana (46). Penjualan batu ini dilakukan secara berkeliling, dari even, expo atau pameran, serta sudah menjadi peserta tahunan Pekan Raya Jakarta (PRJ). Bahkan Pak Firman mengaku bahwa dirinya sudah pernah berpameran di luar negeri seperti Jepang pada tahun 2004.

Namun dia menolak bila dianggap menjual kemampuan magis batu ini. Ia lebih senang bila dianggap sebagai pengrajin dan penjual aksesoris saja. “Saya tidak menjual khasiat batu, nanti orang menjadi musyrik dan membawa syirik,” tegas Pak Firman.

Dari hasil kerajinannya, dia tidak saja mampu meningkatkan taraf hidup keluarganya, tetapi juga mengangkat nama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga ke dunia internasional. TC Ferry
Sumber: Majalah Manly
Ditayangkan oleh CBN.NET
http://cyberman.cbn.net.id/cbprtl/cyberman/detail.aspx?x=Hobbies&y=cyberman%7C0%7C0%7C3%7C603

Batu Satam Terpendam di Kedalaman 50 meter

Posted by batuantik pada 14 November 2008
Kerajinan Batu Satam dari batu Meteor Khas Pulau Belitung (Belitong)
Sebuah batu Meteor besar melebihi bumi atau lebih dikenal oleh para ahli Astronomi Armageddon terdeteksi dari setelit luar angkasa meluncur ke bumi dengan kecepatan yang sangat luar biasa, batu meteor itu diperkirakan dalam beberapa bulan kemudian akan menabrak dan menghancurkan bumi dan seisinya para Ahli astronomi ruang angkasa berkumpul untuk menyelamatkan bumi dari kehancuran itu, Batu meteor tersebut hanya bisa dihancurkan dengan menanamkan bom nuklir ke dalam lapisan batu meteor tersebut, lalu para astronot meluncur untuk melakukan misi tersebut, Cahaya kemilauan terlihat dari bumi dan batu meteor tersebut terpecah menjadi dua, sepihanya batu meteor menghantam bumi menghancurkan gedung-gedung di berbagai Negara namum bumi terselamatkan dari benturan dasyat. Tulisan diatas merupakan adegan dari film Hollywood, yaitu Armageddon
Namun di Pulau Belitung serpihan batu Meteor dari langit merupakan daya tarik sendiri sebagai batu yang unik untuk hiasan yang dipasangkan pada emas, seperti kalung, giwang, bros cincin, tongkat komando dan tasbih oleh pengerajin perhiasan yang lebih dikenal dengan istilah kerajinan Satam, salah satunya pengerajin tersebut adalah Firman Zulkarnain yang biasa dipanggil Firman Satam pria kelahiran pulau Belitung ini yang tinggal di desa Pangkalalang Tanjungpandan telah menekuni usaha ini selama 19 tahun dan telah membawa nama pulau Belitung dikenal secara Nasional maupun Internasional lewat berbagai pameran baik didalam negeri ataupun diluar negeri, berbagai penghargaan telah diterimahnya salah satunya adalah penghargaan Asean Development Citra Award 2007-2008, yang di anugrahi oleh Asean programme Consultant Indonesia Consortium. Dan firman pun selalu tidak melewati setiap acara akbar ulang tahun kota Jakarta yaitu Jakarta Internasional Exfo, walau tanpa dukungan dari pemerintah daerah kabupaten Belitung. Sebagai bentuk promosi souvenir satam, seperti kali ini di Jakarta Fair 2008 Firman mewakili Kabupaten Belitung di stand Propinsi Bangka Belitung begitu menurut Firman para pengunjung sangat antusias untuk membeli ataupun sekedar melihat-lihat kerajinan satam yang berbagai bentuk, Sovenir satam yang di jual firman dari harga 100 ribu sampai satu juta rupiah, namun dipasaran banyak juga satam yang palsu di jual dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab demi mendapatkan keuntungan, untuk mengetahui satam yang asli letakan telapak tangan diatas satam maka akan terasa medan energi.
Soevenir Satam ini mungkin hanya satu-satunya yang ada didunia yang berasal dari pulau Belitung, meski demikian tidaklah mudah untuk mendapatkan satam di pulau Belitung untuk dijadikan kerajianan, biasanya para pengerajin mendapatkan Batu satam dari para penambang timah darat, mereka menemukan satam ini secara kebetulan dari perut bumi dengan kedalaman 50 meter, yang terbawah oleh pipa pompa penghisap air yang akan di arahkan kesakan yaitu tempat untuk memisahkan pasir dan timah. Istilah satam diambil oleh bahasa warga keturunan china yang berada di pulau Belitung SA yang artinya pasir sedangkan TAM artinya empedu. Jadi satam berarti empedu pasir sedangkan warga pribumi Belitung sendiri mengartikan satam adalah Batu hitam. Namun keterangan dari buku de Ontwikkeling Van het Eiland Bilitton, Van De Billiton maatschappij karangan door J C mollema yang diterbitkan S graven Maartinus Nijhoff 1922 . seorang berkebangsaan Belanda yang bernama Ir.N Wing Eston dari akademi Amesterdam Belanda menamain bebatuan meteor ini dengan istilah Billitonite yang artinya batu pulau Belitung, batu ini berasal dari luar angkasa meledak beberapa ribu tahun yang lalu dan sepihan-sepihan kecil partikel kaca berkilauwan bagai hujan jatuh kebumi menyebar ke beberapa daerah seperti pulau Jawa didekat Solo, Arab, Australia, Cekoslowakia lalu terbenam didalam permukaan tanah hingga air memahat bebatuan ini membentuk guratan-guratan berupa ukiran-ukiran alami yang indah, sedangakan warna hitam dari batu ini berasal dari pencampuran zat asam karbon dan zat mangan meski demikian tidak diketemukan lagi bebatuan ini didaerah lain selain Pulau Belitung untuk di buat berbagai kerajianan perhiasan.
Batu satam juga di kalangan masyarakat Belitung dipercaya mempunyai kekuatan magis sebagai penangkal penolak racun dan unsur makhluk-gaib berupa jin, untuk hal ini boleh percaya atau tidak namun sebagian wisatawan yang berkunjung ke pulau ini selalu ingin menyempatkan diri membeli Souvenir ini sebagai cendramata khas Pulau Belitung
Written BY : Ki Agus Wahyudi di Begalor.com
Diangkat dari Website Universitas Bangka Belitung
http://www.ubb.ac.id/featurelengkap.php?judul=Kerajinan%20Batu%20Satam%20dari%20batu%20Meteor%20Khas%20Pulau%20Belitung%20(Belitong)&&nomorurut_berita=124


sumber : https://batuantik.wordpress.com/

Mengenal Batu Satam, Asli Belitong

Batu Satam

 
Batu Satam
Batu Satam adalah batuan khas Indonesia yang ditemukan di pulau Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung. Batu ini berwarna hitam dan memiliki urat-urat yang khas. Batu Satam termasuk kedalam batuan langka. Batu ini terbentuk dari hasil proses alam atas reaksi tabrakan meteor dengan lapisan bumi yang mengandung timah tinggi jutaan tahun lalu. Serpihan batu meteor itu tersebar keseluruh pelosok dunia seperti Australia, Cekoslovakia, Arab, dan di Indonesia tepatnya di pulau Belitung. Saat jatuh diatas tanah pulau Belitung, meteor ini bereaksi dengan kandungan timah yang sangat banyak yang terdapat dipulau Belitung, sehingga membentuk batu hitam yang kemudian dinamakan Batu Satam. Karena proses inilah Batu Satam hanya terdapat di Indonesia dan menjadi batuan langka yang diburu para kolektor batu diseluruh dunia. Di Belitung sendiri batu satam ini di jadikan sebagai ikon dari ibu kota Belitung yaitu Tanjung Pandan.


Latar Belakang

Batu Satam pertama kali ditemukan di Pulau Belitung pada tahun 1973.Di Desa Buding, Kecamatan Kelapa Kampit. Batu ini ditemukan secara tidak sengaja oleh penambang timah beretnis China dalam penambangan timah dengan kedalaman 50 meter. Menurut Sejarah, penamaan Baru Satam ini didasarkan pada nama penemunya yang terdiri dari dua suku kata, yaitu Sa dan Tam. Jika diartikan secara harfiah, Sa berarti pasir dan Tam berarti empedu. Sehingga Satam memiliki arti empedu pasir. Batu Satam memiliki beberapa nama yakni Taktite dan Billitonit. Istilah Taktite digunakan oleh para ilmuan yang meneliti Batu Satam, sedangkan istilah Billitonit digunakan oleh seorang peneliti dari Belanda bernama Ir. N. Wing Easton yang melakukan penelitian terhadap Batu Satam pada tahun 1922. Batu satam sudah diuji oleh Fakultas MIPA Universitas Padjajaran dan Laboratorium Kimia Mineral dan Lingkungan.   Menurut penelitian ilmiah sekitar 700 ribu tahun lalu, sebuah meteor jatuh ke bumi Indonesia. Meteor inlah yang kemudian menjadi cikal bakal Batu Satam.

Ciri khas

Batu Satam memiliki ciri-ciri berbentuk fisik bulat,lonjong,dan ada pula yang berbentuk tak beraturan atau dalam bentuk sudah pecah atau terbelah yang sering di sebut dengan suiseki. Ciri khas batu ini adalah pada permukaan batu memiliki goretan yang terukir secara alami,tergesek melalui arus air di bawah tanah pada lapisan tanah dengan kedalaman kurang lebih 50 meter.

Manfaat

Batu satam menjadi kebanggan Pulau Belitung. Kini, produksi Batu Satam digunakan sebagai cindera mata khas pulau Belitung, seperti, perhiasan terutama untuk dipakai wanita berupa cincin, giwang, atau liontin. Dalam kreasi yang beragam bisa juga dibuat tongkat yang bermata batu satam, cincin pria, dan sebagainya. Selain sebagai cindera mata, beberapa orang mempercayai bahwa batu satam memiliki kekuatan tersendiri, yaitu sebagai penangkal racun, penolak jin, dan setan.



sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Batu_Satam