|
Air Terjun SADAP |
Dari cerita saya sebelumnya ketika menikmati keindahan wisata Bangka Tengah, maka ketika bertanya dengan istri, kemana lagi kita akan eksplor keindahan Bangka Tengah ini. Dan pilihan kami berdua sama "AIR TERJUN SADAP". Jadilah mulai mencari-cari arah ke tempat ini. Dan coba searching rute via googlemaps. Ketemu....
Jadi makin semangat untuk kesana....
Dan ada tambahan anggota dari Karimun Club Bangka Belitung Ntee Ayu yang ingin ikut ke sana...
Akhirnya dengan bermodalkan peta dari googlemaps berangkatlah kami ke Air Terjun Sadap pada hari Minggu 02 Oktober 2016 atau 1 Muharam 1438H.
|
Tahu Sumedang - Namang |
Perjalanan yang dimulai dari Pangkalpinang menuju Koba berjalan lancar. Tidak lupa tadi mampir di sentra kuliner "TAHU SUMEDANG" yang berada di Namang. Perjalanan mulai terasa agak berat ketika dari peta googlemaps kami diarahkan masuk ke Jalan Belimbing. Ketika dari peta sudah menunjukkan jarak ke spot tingal 9 KM jalan dengan medan berat harus kami lalui. Jalan tanah merah dengan alur aliran air yang membentuk saluran2 kecil, menjadi medan yang berat yang harus dilalui Karimun Wagon R saya yang masih standar. Mau balik arah, akan tetapi karena sudah membayangkan keindahan Air Terjunnya, semangat ini terus yang menjadi pemicu kami untuk terus melanjutkan perjalanan. Dan memutuskan bertanya ke masyarakat yang ada disitu, menanyakan dimanakah Sadap itu. Dan mereka mengatakan arah kami sudah benar, dan tetap kami lanjutkan perjalanannya. Inilah yang dinamakan MY TRIP MY ADVENTURE
|
Medan Yang harus dilalui kalau dari arah Jalan Belimbing |
Kontur jalan ini makin parah dan sempit. Alur-alur aliran air semakin lebar. sehingga ketika jarak tinggal 4,5 KM menuju spot, kami berhenti sebentar. dan melihat ke depan, istriku turun dari mobil dan berjalan kaki, melihat apakah mobil masih bisa lanjut atau tidak. Melihat jalan yang semakin ekstrim, maka kami putuskan untuk putar arah saja. Dalam benak kami tidak mungkin daerah wisata jalannya seperti ini. karena kalau dari cerita kawan-kawan mobil dapat masuk sampai lokasi air terjunnya. Ketika akan balik arah, ada remaja yang akan menuju ke atas. dan memang arah kami ke SADAP sudah benar, akan tetapi ketika kami bertanya apakah mobil bisa ke sana, mereka menyatakan tidak bisa. Dan kebayang kalau harus jalan kaki 4,5 KM dan meninggalkan kendaraan disini. Kami menanyakan kemanakah rute air terjun yang bisa mobil masuk. Mereka mengatakan putar arah saja, lewat perlang.
Yah... akhirnya kami putuskan untuk balik arah, dan kebayang lagi medan sulit tadi.... Gumpalan tanah merah membuat lingkar ban menjadi besar, karena daerah ini baru turun hujan. Medan yang berat buat my KAREMON (nama untuk karimun wagon R saya).
Ketika menuju jalan keluar, melihat lagi ke arah maps tadi, kembali diarahkan masuk melewati jalan TB 27. Dan rasanya gak mungkin juga melihat yang kami lewati ini masih medan yang sama. Akhirnya putuskan keluar lagi dari jalan Belimbing, menuju ke arah timur. Di Maps dinyatakan kami membutuhkan waktu lebih lama.
Akhirnya dengan bertanya kembali ke masyarakat disekitar Desa Kulur, kami diarahkan terus saja, masih melewati 2 desa untuk menuju ke air terjun Sadap. Yah Desa Trubus, Kampung Cina kami lalui sampai masuk ke Perlang.
"Nanti kalau sudah melewati Kampung Cina, terlihat Kios. Nanti sebelum Kios, belok kanan" kata Masyarakat yang kami tanya tadi. "KIOS" ternyata sebutan SPBU oleh masyarakat sekitar. Dan benar dibelokan ini ada plang penunjuk jalan, "JALAN SADAP". Nah besar lagi harapan kami ketika melihat tanda ini. arah kami sudah benar. Jalan masuk dari simpang ini sangat bagus, baru selesai diaspal. akan tetapi ketika masuk setengah perjalanan, kembali jalan dengan tanah merah menghadang di depan kami. Akan tetapi karena ketemu penunjuk jalan ini, semangat kami menjadi mengebu-gebu. Kebayang aliran air yang jernih, bergemuruh.....
|
penunjuk jalan pertama ke air terjun sadap |
|
Dalam perjalan ini terlihat kolong-kolong bekas penambangan timah dan masih ada beberapa aktivitas penambangan dengan sistem TI Rajuk. Suara mesin-mesin penghisap pasir timah bersahut-sahutan menyambut kedatangan kami. Kemudian kami disajikan dengan pemandangan indah. Hijaunya tamanan Lada punya masyarakat. Dan sepertinya memang sengaja dibuat indah, dibawahnya ditanami rerumputan dengan bunga-bunga kecil yang berwarna kuning.
|
Pemandangan Menuju Air Terjun Sadap |
Setelah melalui perkampungan, maka nanti kita akan bertemu dengan Jalan Air Terjun. disinilah lokasi Air Terjun yang dimaksud. Yah dengan jalan yang sedikit memacu adrenalin, seperti jalan yang kami lalui pertama tadi, sampailah ke area parkir mobil. Dan sudah ada sambutan tertulis dari Mahasiwa KKN UGM Wisata Air Terjun SADAP. Alhamdullilah.... Sampai juga....
|
Pintu Gerbang Air Terjun SADAP |
Dengan berjalan di tangga-tangga yang sudah dibuat untuk menuju ke tempat wisata ini, suara gemuruh air mulai terdengar. Keindahan akan hijaunya pohon-pohon lada juga memanjakan mata kami yang melihatnya. Setelah berjalan kaki sekitar + 5 menit maka sampai jugalah ke Air Terjun SADAP. Hawa dingin, gemuruh air terjun, kicauan burung menyambut kedatangan kami... Subhanallah.... Allahuakbar....Kepenatan langsung hilang ketika menginjakkan kaki disini....
Tempat ini berada di Desa Perlang tepatnya berada di bawah kaki bukit Pading di dusun Sadap
desa Perlang Kec. Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah. Air terjun ini
memiliki lebar 3 m dan panjang enam meter dengan kemiringan jatuhnya air
sekitar 45 derajat ke dasar kolam dibawahnya, masih
alami dengan suasana alam yang natural memang senantiasa memanjakan
mata dan jiwa kita yang terkadang lelah dalam menjalani pekerjaan.
Air
Terjun SADAP pada dasarnya merupakan air yang mengalir dari ketinggian
kurang lebih 6-8 meter dengan alur air bebatuan. Adapun sumber air
tersebut, konon katanya di puncak bukit terdapat danau besar yang
terbentuk secara alami. Sehubungan beberapa hari ini di Bangka turun hujan yang lumayan tinggi intensitasnya, maka curahan air dari atas yang mengalir melalui batu-batu granit juga sangat besar.
Tanpa berpanjang waktu, langsung kami semua menceburkan diri ke kolam air terjun tersebut. Dingin.... bbrrrrrr..... Hati-hati ketika berjalan diatas batu-batuan yang dialiri air, karena banyak lumut-lumut mengakibatkan batuan ini menjadi licin... Karena my boy pun terpeleset... hikkksssss
|
bbbrrrr.... dinginnnya..... |
|
Batu menyerupai Perahu Terbalik |
Dengan
banyaknya bebatuan yang melingkupi kaki bukit tersebut, kian menjadikan
kawasan Air Terjun itu semakin terasa menyejukkan. Apalagi air yang
jernih sangat menumbuhkan minat untuk mandi. Dan untuk tempat bersantai
juga banyak ditemukan batu-batu yang berukuran besar dan beragam bentuk. Seperti yang saya ambil salah satu foto batu ini, menyerupai perahu yang terbalik.
Kawasan Air Terjun ini,
merupakan salah satu tujuan wisata alternatif yang ramai dikunjungi
masyarakat, terutama para muda mudi di Pulau Bangka. Bahkan telah
ditetapkan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah sebagai salah satu tujuan
wisata dan dimasukkan dalam peta wisata daerah. Akan tetapi seperti yang saya sampaikan di awal tulisan minimnya rambu-rambu penunjuk arah ke lokasi ini menjadi PR tersendiri untuk pengembangan kawasan wisata ini. Apalagi target kita tentunya bukan hanya masyarakat lokal. Tapi tentunya semua tourist bail lokal, nasional dan internasional mau mengunjungi lokasi ini. Yang tentunya akan berdampak positif bagi perekonomian Masyarakat sekitar lokasi. Kemudian sarana seperti tempat ganti baju diatas yang pintunya sudah rusak, sehingga harus ganti baju dibawah merupakan sejumlah PR yang harus diperbaiki.
Kemudian sampah-sampah yang ditinggalkan pengunjung, yang kurang peduli akan keindahan dalam menjaga tempat ini. Padahal rambu-rambu untuk himbauan untuk menjaga kebersihan sudah ada. Tapi diluar kekurangan itu, keindahan tempat ini dapat mengurangi rasa stress, capek, penat di sela rutinitas anda sehari-hari...
Special thanks To : Ntee Prisilia Ayu dan Keluarga
Yuk ah.... Eksplor Keindahan Bangka Belitung....
sumber lain: http://www.bangkatengahkab.go.id