Indahnya Bangka Belitung

Indahnya Bangka Belitung

Rabu, 10 Juni 2015

Acara Adat di Pernikahan Urang Belitong - (orang belitung)

Belitung adalah kabupaten kepulauan yang dikelilingi hampir 200 pulau besar dan kecil. Sejak akhir tahun 2000, kabupaten berpenduduk lebih dari 2 ratus ribu jiwa ini menjadi bagian dari propinsi Bangka Belitung. Beragam etnis hidup berdampingan di kawasan yang memiliki panorama indah ini.
Kesenian rakyat Belitung umumnya berbau Melayu, dengan menggabungkan tradisi sebelum dan sesudah masuknya Islam ke daerah ini.
Kentalnya budaya Melayu amat terasa pada upacara pernikahan adat setempat. Hari itu SABTU 30 MEI 2015 , keluarga saya (Pak Cik) saya Suhandi Anen warga asli Belitung Timur, akan mengawinkan puteri bungsunya RESTI AGUSTIA dengan dengan seorang pria pujaan hati yang bernama FANDI.
Resti - Fandi serta Dea - Fajar

Dalam adat Belitung, tak harus seorang wanita yang dilamar, saat menjelang perkawinannya. Bisa saja, prialah yang dilamar oleh calon pendamping hidupnya. Hal ini menandakan masyarakat Belitung selalu luwes dalam memandang anggota masyarakatnya. Tidak mesti pria yang dominan dibanding perempuan, ataupun sebaliknya.Istilah dalam bahasa Belitongnya NGANTAR JAJAK GEDE
Semuanya diselesaikan melalui kesepakatan kedua belah pihak. Pelaksanaan upacara pernikahan adat Belitung biasanya membutuhkan waktu 3 hari 3 malam. Bahkan bisa mencapai 7 hari 7 malam.

Selama kurang lebih seminggu sebelum hari H, semua anggota keluarga sudah dibuat sibuk dengan segala urusan tetek bengek acara. Yang pertama dilakukan adalah pembagian tugas dan kepanitiaan. Untuk menentukan siapa saja yang akan ditunjuk sebagai panitia acara, diadakan rapat panitia yang biasanya dihadiri oleh sesepuh dalam keluarga (kebanyakan udah bapak-bapak), juga orang-orang yang diajukan sebagai calon panitia tersebut. Sedangkan yang ibu-ibu dapat bagian di dapur buat nyiapin hidangan untuk peserta rapat. Susunan panitia yang ditetapkan untuk acara pengantin beranjuk (maupun acara pernikahan) diantaranya adalah :

  1. Pengulu gawai (pemimpin hajatan)
  2. Tukang ngundang
  3. Tukang nerimak tamu (penerima tamu)
  4. Tukang tanak nasik (masak nasi)
  5. Tukang masak aik (masak air)
  6. Tukang ngambik aik (mengambil air)
  7. Tukang perikse sajian (memeriksa sajian)
  8. Tukang ngelepaskan sajian
  9. Tukang nyuci piring
  10. Tukang berebut lawang (berebut pintu)
  11. Tukang jage jajak (menjaga kue)
  12. Tukang ngantar makanan penganten
  13. Tukang Ngarak Penganten
  14. Tukang ngambelek penganten (menjemput pengantin)
  15. Mak Panggong (tukang masak)
  16. Mak inang (juru rias pengantin)
  17. Tukang dekor
  18. Tukang ngurus hiburan
Setelah seluruh panitia terbentuk, maka seluruh panitia dan kerabat mulai begawai pada keesokan harinya. Yang pertama dilakukan adalah nyelamatek gawai oleh dukun kampong. Setelah itu, para cowok dari yang tua sampai yang muda bergotong royong untuk menata panggung dan tenda untuk hajatan. Besoknya, kira-kira H-2, dimulai acara ngebumbu/ngeranca bumbu (meracik bumbu sebagai persiapan untuk memasak esok harinya).
Mak Panggong
Penjaga Meja Kue / Souvenir


Hari pertama, adalah saatnya mengetuk pintu. Pada hari pertama ini calon pengantin pria tidak menyertakan kedua orang tuanya. Sang mempelai didampingi oleh saudara ayah atau ibu (tukang jemput penganten, waktu gawai resti yang jemput mempelai pria e Pak Haji Ute Sumantri dan Bu Hj. Zuryati). 
Fandi yang rumahnya lumayan jauh dari kediaman mempelai wanita (Kp. Penyu) dititipkan sementara di rumah keluarga mempelai wanita (di Rumah Busu Nuno). Setelah dijemput dari perwakilan keluarga mempelai, barulah kemudian mereka menuju ke rumah mempelai Wanita...

Setelah sampai rumah, mereka disambut dengan tari selamat datang / tari sekapur sirih. Dalam tarian ini, penari membawa sebuah wadah yang berisi sirih sebagai tanda kehormatan kepada para tamu penting yang datang di satu acara perhelatan besar yang sedang digelar masyarakat Belitung.

Gerakan-gerakan lincah penari yang bergerak ke kanan dan kiri diiringi musik tradisional gambus khas Belitung membuat tarian ini begitu rancak. Gerakan penari seakan-akan memberikan isyarat selamat datang kepada para tamu.

Dalam salah satu gerakannya para penari ini menerbakan bunga-bunga sebagai tanda penolak bala. Selain itu, para penari juga mendekati para tamu kehormatan yang duduk di barisan terdepan dan memberikan sirih yang tersimpan dalam sebuah kotak sebagai tanda kehormatan dan persahabatan kepada para tamu yang datang.



Rombongan mempelai pria tidak lantas begitu saja masuk ke dalam rumah. Ada 3 pintu yang harus mereka lewati. Berebut lawang, demikian istilah yang dikenal di Belitung. Di pintu pertama ini, sebaris pantun diujar rombongan tamu. Sebaris pantun pula dibalas tuan rumah, diwakili tukang tanak, orang yang memasak nasi. Tak habis sebaris, pantunpun berlanjut saling sahut menyahut.
Intinya adalah menyampaikan maksud kedatangan rombongan tamu yang didengarkan oleh tukang tanak. Namun bukan berarti rintangan sudah usai. Masih ada 2 pintu lagi yang harus dilalui rombongan mempelai pria.
"Filosofi dari prosesi berebut lawang ini adalah, tidak mudah bagi penganten pria untuk membawa mempelai wanita meski sudah menjadi istri yang sah. Biasanya dalam prosesi melewati tiga pintu ini disampaikan keinginan dan pengharapan orangtua penganten wanita kepada sang menantu. Disinilah akan diuji keseriusan penganten pria dalam memulai membangun bahtera rumahtangga," jelas Sunardi (Bangka Pos Online).

Di pintu kedua, kali ini mereka harus berhadapan dengan Pengulu Gawai, yang merupakan pemimpin hajatan. Berbalas pantun kembali dijalin. Pengulu gawaipun menanyakan maksud kedatangan rombongan tamu. Dua pintu telah dilalui, namun belumlah cukup. Masih tersisa satu lagi.


lihat video di https://m.youtube.com/watch?feature=em-upload_owner&v=YPtHmetoYaE

Yang terakhir, pintu ketiga dikawal Mak Inang, seorang juru rias pengantin. Mak Inang menanyakan barang bawaan atau sire rombongan tamu yang hendak meminang. Dengan sire berarti keluarga besar rombongan tamu mempunyai niat mengikat tali persaudaraan. Lewat pintu ini, barulah lega rombongan tamu.
Hantaran dan tipak yang dibawa rombongan tamupun beralih tangan. Seperangkat tempat sirih lengkap, yang menyimpan 17 macam barang, menggambarkan jumlah rakaat shalat dalam 1 hari, kini di tangan tuan rumah. Demikian pula dengan sejumlah uang, yang berkelipatan lima. Angka lima melambangkan jumlah shalat wajib bagi kaum muslim.
Sang pengantin pria, akhirnya dipertemukan dengan pujaan hati, yang segera akan dinikahinya. Akad nikahpun digelar.
Hari kedua, saat bejamu, lebih menyiratkan rasa persaudaraan dua keluarga yang telah dipersatukan ini. Di hari kedua, orang tua pengantin pria yang selama ini diwakilkan barulah muncul, dipertemukan dengan pihak keluarga dan orang tua pengantin wanita.
Peran Mak Inang, begitu sangat terasa di hari kedua ini. Bahkan bisa dibilang sangat mendominasi. Ia memandu serangkaian adat Belitung. Seperti saling tukar kue. Memiliki makna, mertua harus ingat akan menantunya, demikian pula sebaliknya. Namun demikian, pesta belumlah usai. Masih ada hari ketiga.
Pasangan pengantin, dimandikan dengan air kembang 7 rupa. Mandik besimbor istilahnya. Merekapun menginjak telur. Cukup mengagetkan, saat pengantin ini berlari ke arah pelaminan. Gurauan umum beredar siapa yang mencapai pelaminan terlebih dahulu dialah yang mengatur roda kehidupan keluarganya kelak.


sumber :
http://www.indosiar.com/ragam/mengarungi-bahtera-baru-ala-adat-belitung_39164.html
http://bangka.tribunnews.com/2011/06/05/berebut-lawang-menjaga-adat-perkawinan-belitung
http://mybluestars-forever.blogspot.com/search/label/pernikahan
http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/sambutan-selamat-datang-dalam-tari-sekapur-sirih

2 komentar:

  1. Menikah adalah tujuan dan impian Semua orang, Melalui HIS Graha Elnusa Wedding Package , anda bisa mendapatkan paket lengkap mulai dari fasilitas gedung full ac, full carpet, dan lampu chandeliar yg cantik, catering dengan vendor yang berpengalaman, dekorasi, rias busana, musik entertainment, dan photoghraphy serta videography.
    Kenyaman dan kemewahan yang anda dapat adalah tujuan utama kami.
    Hubungi : 0822 – 9914 – 4728 (Rizky)

    BalasHapus
  2. Makanan khas pernikahan bangka nya aoa ya?

    BalasHapus