Indahnya Bangka Belitung

Indahnya Bangka Belitung

Kamis, 22 September 2016

Wisata Air Pha Kak Liang

Pintu Gerbang Pha Kak Liang
Selain 'Pulau Sejuta Pantai', Bangka juga terkenal dengan julukan 'Pulau Seribu Kelenteng'. Pha Kak Liang misalnya, terletak di atas lubang bekas tambang.
Sebelum mendarat di Bandar Udara Depati Amir di Pangkalpinang, para pelancong biasanya disajikan dengan pemandangan 'tak sedap' yakni tanah menganga bekas galian tambang timah yang terbengkalai. Orang di Pulau Bangka menyebutnya 'kolong'. Lubang-lubang bekas galian tersebut berisi air berwarna hijau, biru, atau campuran antara keduanya.
Nah, di utara Pulau Bangka, tepatnya di daerah kota tua Belinyu, ada lahan bekas tambang yang disulap menjadi sebuah kelenteng. Adalah Pha Kak Liang, nama kelenteng bergaya Tiongkok yang sekarang menjadi salah satu destinasi wisata di Bangka Utara. 
Pha Kak Liang bisa dijadikan sebagai salah satu destinasi alternatif bila hendak berlibur ke Pulau Bangka, selain pantai yang memang bertebaran di setiap sudut pulau penghasil lada ini. Bentuk bangunan yang unik, menyerupai bangunan ala Tiongkok, membuat Pha Kak Liang tampak berbeda dengan kelenteng lain pada lazimnya. Berada di lokasi wisata ini, nuansa Tiongkok memang kental terasa. Hanya saja, jangan salah, ini asli di Pulau Bangka.
Pha Kak Liang terletak di Desa Kuto Panji, Kecamatan Belinyu. Letaknya sekitar 2 kilometer dari pusat kota kecil Belinyu, atau sekitar 50 kilometer dari Sungailiat, ibukota Kabupaten Bangka (Induk) yang berjarah sekitar 40 kilometer dari Pangkalpinang.

Selain bentuknya yang unik karena menyerupai bangunan yang ada di Negeri Tirai Bambu, daya tarik taman wisata ini adalah ikan air tawar ukuran raksasa yang bisa dilihat di bawah kelenteng. Sayangnya, musim kemarau panjang di penghujung tahun 2015 lalu, membuat banyak ikan mati akibat air yang mengering. Sekarang, pihak Pha Kak Liang berencana memperbaiki salah satu destinasi andalan wisata Pulau Bangka ini.
Memberi makan ikan menjadi daya tarik wisata di pha kak liang
Di Pulau Bangka, Belinyu merupakan salah satu daerah yang dihuni oleh begitu banyak warga etnis Tionghoa. Tak heran, di kota kecil yang terkenal dengan otak-otak ini berdiri punya banyak tempat ibadah umat Kong Hu Cu. Sekalipun demikian, masyarakat disini hidup saling berdampingan, termasuk dengan masyarakat Melayu yang tak lain merupakan penduduk mayoritas di Pulau Bangka. Tak heran, Pulau Bangka disebut-sebut sebagai salah satu contoh baik dalam hal kerukunan umat beragama di Indonesia. Semoga hal ini tetap berlangsung sampai kapan pun.
Sebagai bentuk keseriusan dalam mengembangkan sektor pariwisata, Pemerintah Kabupaten Bangka (Induk) sudah menyiapkan dana sebesar Rp 3,5 miliar untuk melapisi jalan menuru Pha Kak Liang dengan aspal hotmix. Selama ini, wisatawan yang ingin menyaksikan keunikan Pha Kak Liang,harus melewati jalan yang masih berupa tanah merah.
Padahal, Pha Kak Liang merupakan salah satu objek wisatan andalan di bagian utara Pulau Bangka yang menarik banyak wisatawan untuk datang. Semoga langkah Pemerintah Kabupaten Bangka (Induk) ini diikuti oleh daerah lain di Indonesia, terutama di lingkungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, demi pariwisata Indonesia yang lebih baik.

sumber : http://travel.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar